WELCOME

Welcome Myspace Comments

Laman

Senin, 13 Februari 2012

DESKRIPSI PEMIMPIN

A.   Deskripsi Pemimpin

Dalam bahasa Indonesia "pemimpin" sering disebut penghulu, pemuka, pelopor, pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya. Sedangkan istilah Memimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan peran seseorang berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara. Istilah pemimpin, kemimpinan, dan memimpin pada mulanya berasal dari kata dasar yang sama "pimpin". Namun demikian ketiganya digunakan dalam konteks yang berbeda. Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu; karenanya seseorang dalam peran formal belum tentu memiliki ketrampilan kepemimpinan dan belum tentu mampu memimpin. Istilah Kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan ketrampilan, kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang; oleh sebab itu kepemimpinan bisa dimiliki oleh orang yang bukan "pemimpin".
Arti pemimpin adalah mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan - seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia khususnya kecakapan-kelebihan di satu bidang , sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian satu beberapa tujuan. (Kartini Kartono, 1994 : 181).
Pemimpin jika dialihbahasakan ke bahasa Inggris menjadi "LEADER", yang mempunyai tugas untuk me-LEAD anggota disekitarnya. Sedangkan makna LEAD adalah :
1.       Loyality, seorang pemimpin harus mampu membagnkitkan loyalitas rekan kerjanya dan memberikan loyalitasnya dalam kebaikan.
2.       Educate, seorang pemimpin mampu untuk mengedukasi rekan-rekannya dan mewariskan tacit knowledge pada rekan-rekannya.
3.       Advice, memberikan saran dan nasehat dari permasalahan yang ada.
4.       Discipline, memberikan keteladanan dalam berdisiplin dan menegakkan kedisiplinan dalam setiap aktivitasnya.

B.    Tugas Pemimpin

1)       Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah:
a.        Pemimpin bekerja dengan orang lain : Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah satu dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organisasi sebaik orang diluar organisasi.
b.        Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan (akontabilitas): Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas, mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin bertanggung jawab untuk kesuksesan stafnya tanpa kegagalan.
c.        Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas : Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin hanya dapat menyusun tugas dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus dapat mendelegasikan tugas-tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin harus dapat mengatur waktu secara efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif.
d.       Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual : Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual. Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat menguraikan seluruh pekerjaan menjadf lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain.
e.        Manajer adalah forcing mediator : Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator (penengah).
f.        Pemimpin adalah politisi dan diplomat: Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.
g.        Pemimpin membuat keputusan yang sulit : Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.

2)       Menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin adalah :
a.        Peran huhungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.
b.        Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.
c.        Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan, sumber alokasi, dan negosiator.

C.    Kriteria Seorang Pemimpin
Pimpinan yang dapat dikatakan sebagai pemimpin setidaknya memenuhi beberapa kriteria,yaitu :
1.    Pengaruh :
Seorang pemimpin adalah seorang yang memiliki orang-orang yang mendukungnya yang turut membesarkan nama sang pimpinan. Pengaruh ini menjadikan sang pemimpin diikuti dan membuat orang lain tunduk pada apa yang dikatakan sang pemimpin. John C. Maxwell, penulis buku-buku kepemimpinan pernah berkata:
Leadership is Influence (Kepemimpinan adalah soal pengaruh).
Mother Teresa dan Lady Diana adalah contoh kriteria seorang pemimpin yang punya pengaruh.
2.    Kekuasaan/power :
Seorang pemimpin umumnya diikuti oleh orang lain karena dia memiliki kekuasaan/power yang membuat orang lain menghargai keberadaannya. Tanpa kekuasaan atau kekuatan yang dimiliki sang pemimpin, tentunya tidak ada orang yang mau menjadi pendukungnya. Kekuasaan/kekuatan yang dimiliki sang pemimpin ini menjadikan orang lain akan tergantung pada apa yang dimiliki sang pemimpin, tanpa itu mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Hubungan ini menjadikan hubungan yang bersifat simbiosis mutualisme, dimana kedua belah pihak sama-sama saling diuntungkan.

3.    Wewenang :
Wewenang di sini dapat diartikan sebagai hak yang diberikan kepada pemimpin untuk fnenetapkan sebuah keputusan dalam melaksanakan suatu hal/kebijakan. Wewenang di sini juga dapat dialihkan kepada bawahan oleh pimpinan apabila sang pemimpin percaya bahwa bawahan tersebut mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik, sehingga bawahan diberi kepercayaan untuk melaksanakan tanpa perlu campur tangan dari sang pemimpin.

4.    Pengikut :
Seorang pemimpin yang memiliki pengaruh, kekuasaaan/power, dan wewenang tidak dapat dikatakan sebagai pemimpin apabila dia tidak memiliki pengikut yang berada di belakangnya yang memberi dukungan dan mengikuti apa yang dikatakan sang pemimpin. Tanpa adanya pengikut maka pemimpin tidak akan ada. Pemimpin dan pengikut adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dan tidak dapat berdiri sendiri.

D.   Pemimpin Sejati
Empat Kriteria Pemimpin Sejati yaitu:
1.    Visioner :
Punyai tujuan pasti dan jelas serta tahu kemana akan membawa para pengikutnya. Tujuan Hidup Anda adalah Poros Hidup Anda. Andy Stanley dalam bukunya Visioneering, melihat pemimpin yang punya visi dan arah yang jelas, kemungkinan berhasil/sukses lebih besar daripada mereka yang hanya menjalankan sebuah kepemimpinan.

2.    Sukses Bersama :
Membawa sebanyak mungkin pengikutnya untuk sukses bersamanya. Pemimpin sejati bukanlah mencari sukses atau keuntungan hanya bag) dirinya sendiri, namun ia tidak kuatir dan takut serta malah terbuka untuk mendorong orang-orang yang dipimpin bersama-sama dirinya meraih kesuksesan bersama.

3.    Mau Terus Menerus Belajar dan Diajar (Teachable and Learn continuous) :
Banyak hal yang harus dipela ari oleh seorang pemimpin jika ia mau terus survive sebagai pemimpin dan dihargai oleh para pengikutnya. Punya hati yang mau diajar baik oleh pemimpin lain ataupun bawahan dan belajar dari pengalaman-diri dan orang-orang lain adalah penting bagi seorang Pemimpin. Memperlengkapi diri dengan buku-buku bermutu dan bacaan/bahan yang positif juga bergaul akrab dengan para Pemimpin akan mendorong Skill kepemimpinan akan meningkat.

4.    Mempersiapkan Calon-calon Pemimpin Masa depan :
Pemimpin Sejati bukanlah orang yang hanya menikmati dan melaksanakan kepemimpinannya seorang diri bagi generasi atau saat dia memimpin saja. Namun, lebih dari itu, dia adalah seorang yang visioner yang mempersiapkan pemimpin berikutnya untuk regenerasi di masa depan. Pemimpin yang mempersiapkan pemimpin berikutnya barulah dapat disebut seorang Pemimpin Sejati. Di bidang apapun dalam berbagai aspek kehidupan ini, seorang Pemimpin sejati pasti dikatakan Sukses jika ia mampu menelorkan para pemimpin muda lainnya.

E.   Persyaratan Pemimpin

1.       Di dalam Islam seorang pemimpin haruslah mempunyai sifat:
a.        S1DDIQ artinya jujur, benar, berintegritas tinggi dan terjaga dari kesalahan
b.        FATHONAH artinya jerdas, memiliki intelektualitas tinggi dan professional
c.        AMANAH artinya dapat dipercaya, memiliki legitimasi dan akuntabel
d.       TABLIGH artinya senantiasa menyammpaikan risalah kebenaran, tidak pernah menyembunyikan apa yang wajib disampaikan, dan komunikatif.

2.       Di dalam Alkitab peminipin harus mempunya sifat dasar :
Bertanggung jawab, Berorientasi pada sasaran, Tegas, Cakap, Bertumbuh, Memberi Teladan, Dapat membangkitkan semangat, Jujur, Setia, Murah hati, Rendah hati, Efisien, Memperhatikan, Mampu berkomunikasi, Dapat mempersatukan, serta Dapat mengajak.
3.       Pada ajaran Budha di kenal dengan DASA RAJA DHAMMA yang terdiri dari :
a.        DHANA (suka menolong, tidak kikir dan ramah tamah),
b.        SILA (bermoralitas tinggi),
c.        PARICAGA Imengorban segala sesuatu demi rakyat),
d.       AJJAVA (jujur dan bersih),
e.        MADDAVA (ramah tamah dan sopan santun),
f.        TAPA (sederhana dalam penghidupan),
g.        AKKHODA (bebas dari kebencian dan permusuhan),
h.       AVIHIMSA (tanpa kekerasan)
i.         KHANTI (sabar, rendah hati, dan pemaaf),
j.         AVIRODHA (tidak menentang dan tidak menghalang-halangi).

4.       Pada ajaran Hindu, falsafah kepemimpinan dijelaskan dengan istilah-istilah:
a.        PANCA STITI DHARMENG PRABHU yang artinya lima ajaran seorang pemimpin,
b.        CATUR KOTAMANING NREPATI yang artinya empat sifat utama seorang pemimpin
c.        ASTA BRATlA yang artinya delapan sifat mulia para dewa,
d.       CATUR NAYA SANDHI yang artinya empat tindakan seorang pemimpin, Dalam Catur Naya Shandi pemimpin harus mempunyai sifat yaitu :
-          SAMA yaitu dapat menandingi kekuatan musuh
-          BHEDA yaitu dapat melaksanakan tata tertib dan disiplin kerja
-          DHANA yaitu dapat mengutamakan sandang dan papan untuk rakyat
-          DANDHA yaitu dapat menghukum dengan adil mereka yang bersalah.

F.   Trait Theory (Keith Davis)
A.    Ciri Utama Pemimpin yang berhasil, adalah :
1.       Intelegensia
2.       Kematangan Sosial
3.       Inner Motivation
4.       Human Relation Attitude
B.    Ciri-Ciri Pemimpin Sukses ( Stogdill; 1974), adalah :
1.       Adaptable To Situations
2.       Alert To Social Environment
3.       Ambitious And Achievement Oriented
4.       Assertive
5.       Cooperative
6.       Decisive
7.       Dependable
8.       Dominant (Desire To Influence Others)
9.       Energetic (High Activity Level)
10.    Persistent
11.    Self-Confident
12.    Tolerant Of Stress
13.    Willing To Assujne Responsibility
C.    Skills Pemimpin Sukses (Stogdill; 1974)
1.       Clever
2.       Conceptually Skilled
3.       Creative
4.       Diplomatic And Tactful
5.       Fluent In Speaking
6.       Knowledgeable About Group Task
7.       Organized (Administrative Ability)
8.       Persuasive
9.       Socially Skilled
A.   Pengertian Kepemimpinan
Dalam suatu organisasi kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Kepemimpinan merupakan titik sentral dan penentu kebijakan dari kegiatan yang akan dilaksanakan dalam organisasi. Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (Thoha, 1983:123).
Sedangkan menurut Robbins (2002:163) Kepemimpian adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut Ngalim Purwanto (1991:26) Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa.
Dari pengertian diatas kepemimpinan mengandung beberapa unsur pokok antara lain:
  1. Kepemimpinan melibatkan orang lain dan adanya situasi kelompok atau organisasi tempat pemimpin dan anggotanya berinteraksi,
  2. Di dalam kepemimpinan terjadi pembagian kekuasaan dan proses mempengaruhi bawahan oleh pemimpin, dan
  3. Adanya tujuan bersama yang harus dicapai.

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu pada situasi tertentu.
Beberapa pendapat ahli mengenai Kepemimipinan :
  1. Menurut John Piffner, Kepemimpinan merupakan seni dalam mengkoordinasikan dan mengarahkan individu atau kelompok untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki (H. Abu Ahmadi, 1999:124-125)
  2. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).
  3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti Kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan (Jacobs & Jacques, 1990, 281)
  4. Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan, proses, atau fungsi pada umumnya untuk mempengaruhi orang-orang agar berbuat sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu. (Slamet, 2002: 29)
  5. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7)
  6. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 29)
  7. Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (Thoha, 1983:123).
  8. Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan, untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa. ( Ngalim Purwanto ,1991:26)
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi perilaku Aeseorang atau sekelompok orang untuk meneapai tujuan tertentu pada situasi tertentu. Kepemimpinan merupakan masalah sosial yang di dalamnya terjadi interaksi antara pihak yang memimpin dengan pihak yang dipimpin untuk mencapai tujuan bersama, baik dengan cara mempengafuhi, membujuk, memotivasi dan mengkoordinasi. Dari sini dapat dipahami bahwa tugas utatna seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya tidak hanya terbatas pada kemampuannya dalam melaksanakan program-program saja, tetapi lebih dari itu yaitu pemimpin harus mempu melibatkan seluruh lapisan organisasinya, anggotanya atau masyarakatnya untuk ikut berperan aktif sehingga mereka mampu memberikan kontribusi yang posetif dalam usaha mencapai tujuan.
B.   Faktor-faktor penting yang terdapat dalam pengertian kepemimpinan :
1.       Pendayagunaan Pengaruh
2.       Hubungan Antar Manusia
3.       Proses Komunikasi dan
4.       Pencapaian Suatu Tujuan.
C.    Unsur-Unsur Mendasar
Unsur-unsur yang mendasari kepemimpinan dari defmisi-defmisi yang dikemukakan di atas, adalah:
  1. Kemampuan mempengaruhi orang lain (kelompok/bawahan).
  2. Kemampuan mengarahkan atau memotivasi tingkah laku orang lain atau kelompok.
  3. Adanya unsur kerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan
D.   Prinsip-Prinsip Dasar Kepemimpinan
Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip-prinsip (Stephen R. Coney) sebagai berikut:
  1. Seorang yang belajar seumur hidup :
Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah. Contohnya, beJajar melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang buruk sebagai sumber belajar.
  1. Berorientasi pada pelayanan :
Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpjn dengan prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama. Dalam memberi pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.
  1. Membawa energi yang positif :
Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik. Seorang pemimpin hams dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama dan kondisi tidak ditentukan. Oleh karena itu, seorang pemimpin haras dapat menunjukkan energi yang positif, seperti;
a. Percaya pada orang lain :
Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk staf bawahannya, sehingga mereka mempunyai motivasi dan mempertahankan pekerjaan yang baik. Oleh karena itu, kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian.
b. Keseimbangan dalam kehidupan :
Seorang pemimpin haras dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada prinsip kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat dan rekreasi. Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan akherat.
c. Melihat kehidupan sebagai tantangan :
Kata 'tantangan' sering diinterpretasikan negatif. Dalam hal ini tantangan berarti kemampuan untuk menikmati hidup dan segala konsekuensinya. Sebab kehidupan adalah suatu tantangan yang dibutuhkan, mempunyai rasa aman yang datang dari dalam diri sendiri. Rasa aman tergantung pada inisiatif, ketrampilan, kreatifitas, kemauan, keberanian, dinamisasi dan kebebasan.
d.Sinergi :
Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis perubahan, Mereka selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya. Sinergi adalah kerja kelompok dan memberi keuntungan kedua belah pihak. Menurut The New Brolier Webster International Dictionary, Sinergi adalah satu kerja kelompok, yang mana memberi hasil lebih efektif dari pada bekerja secara perorangan. Seorang pemimpin harus dapat bersinergis dengan setiap orang, atasan, staf, teman sekerja.
e. Latihan mengembangkan diri sendiri :
Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai keberhasilan yang tinggi. Jadi dia tidak hanya berorientasi pada proses. Proses dalam mengembangkan diri terdiri dari beberapa komponen yang berhubungan dengan:
Pemahaman materi;Memperluas materi melalui belajar dan pengalaman; Mengajar materi kepada orang lain; Mengaplikasikan prinsip-prinsip; Memonitoring hasil; Merefleksikan kepada hasil; Menambahkan pengetahuan baru yang diperlukan materi; Pemahaman baru; danKembali menjadi diri sendiri lagi.
Referensi:
Purwanto, M. Ngalim. 1991. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Robbins, Stephen P. 2002. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta: Erlangga.Thoha, Miftah. 1983. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: Rajawali Pers.
Servant Leadeship atau Kepemimpinan Hamba oleh Meme Mery, SE, Trainer di PT PHILLIPS, Inc JKT.

Senin, 08 Agustus 2011

PENGRAJIN PERAK DI KOTO GADANG, SUM-BAR

  Sekarat... itulah kata kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi pandai perak di KG, ada yang bertahan bak kata pepatah" Co karakok tumbuah di batu, hiduik sagan mati ndak amuah" tergelitik kita membaca artikel tentang kerajinan perak kita yang dipamerkan di Museum Nasional beberapa waktu yang lalu banyak pengunjung yang berdecak kagum dengan kehalusan dan tingkat kesulitan pengerjaan produk hand made ini bahkan kerajinan perak KG dengan cara pengerjaan Filligrie ini masuk nominasi badan PBB Unesco sebagai produk seni yang bermutu,,namun saya yakin produk yang dipamerkan tsb merupakan barang koleksi yang sudah tidak di produksi lagi di KG.

  Pengrajin yang masih aktif berproduksi jarang sekali bahkan tidak pernah lagi membuat barang seperti yang dipamerkan, miniatur rumah adat gonjong limo lengkap dengan pohon kelapa, kerbau dan pedati. Apalagi kotak perhiasan perak yang lengkap dengan seperangkat perhiasan pengantin ala Koto Gadang. Miniatur Rumah Gadang komplit dahulu pernah saya melihat pengerjaannya yang dibuat oleh Alm Angku Katar di Mudiak detail demi detail untuk membuat kerbau dg tehknik tanah liat yang dibentuk, berbentuk kerbau, barulah satu demi satu rangkaian benang perak disusun dengan sangat rapi, kemudian patri tabur dilelehkan dengan torch (kapuik ) dengan pengaturan pembakaran terukur. Kerbau yang sedang menarik pedati secara Visualnya seakan akan nyata , ada susunan anatomi otot yang tervisual hidup,, dengan kegarangan kerbau jantan.. .Untuk perhiasan pengantin Koto Gadang karya Alm Inyiak Udiak luar biasa halusnya,,bahkan untuk menjalankan patri tabur (mollting) dia memakai mulut meniup arah patri kesela sela penyambungan yang sangat rumit. Saya menilai dua orang ini benar benar Maestro.


  Sepinya kunjungan Wisatawan ditambah melambungnya harga bahan baku perak imbas dari kenaikan harga emas dunia, membuat pengrajin perak Koto Gadang tidak berdaya, jangankan untuk berkarya untuk sekedar bertahan hidup saja sudah sangat susah..bagaimana kita bicara tentang regenerasi pengrajin,kalau tidak ada prospek dan perhatian . Saya yakin dengan kondisi seperti ini tidakakan ada lagi Maestro perak yang akan lahir lagi di Koto Gadang.

 Untuk menyelamatkan Keralinan Perak Koto Gadang yang sedang "sekarat" ini perlu perhatian kita bersama.Sebenarnya Perhiasan perak tidak akan pernah sepi peminatnya,,karena perak merupakan barang yang bisa untuk di Investasikan,,ditambah lagi arah trend perhiasan perak dunia yang lagi bomming. Kita hanya kurang pintar memelihara apa yang kita miliki,,sedikit saran dari saya,,perlu adanya koperasi pengrajin yang dikelola secara profesional di Koto Gadang untuk mempermudah mendapatkan bahan baku, promosi, dan regenerasi pengrajin,kalau pengrajin hidup makmur tentu mereka akan menghasilkan produk yang bermutu dan satu langkah sudah kita buat menyelamatkan warisan Nenek moyang Kita.....

Semoga Koto Gadang Tetap Jaya.

Koto Gadang, IV Koto, Agam

Dari Wikipedia bahasa Indonesia

 Koto Gadang adalah nagari di kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, provinsi Sumatera Barat, Indonesia.

 Nagari ini terkenal sebagai penghasil kerajinan perak dan melahirkan banyak tokoh-tokoh kaliber nasional bahkan internasional.

Geografi


 Nagari Koto Gadang terletak di dataran di antara Gunung Singgalang dan Ngarai Sianok dengan ketinggian 920 – 950 meter dari permukaan laut dengan suhu rata-rata berkisar antara 27 oC dan pada malam hari mencapai 20 oC. Nagari Koto Gadang memiliki luas wilayah 640 Ha dengan batas-batas sebagai berikut :

  • Sebelah Utara dengan Nagari Sianok VI Suku.
  • Sebelah Selatan dengan Nagari Koto Tuo
  • Sebelah Timur dengan Guguak Tabek Sarojo
  • Sebelah Barat dengan Nagari Koto Panjang
Kediaman Radja Mengkoeloe di Koto Gadang di sekitar tahun 1870

Masjid Koto Gadang di sekitar tahun 1870

Masjid Koto Gadang di renovasi setelah terkena gempa 2009

Pemerintahan


1. Jorong


Secara administrasi Nagari Koto Gadang terdiri dari tiga jorong :

  • Jorong Kotogadang
  • Jorong Ganting
  • Jorong Subarang Tigo Jorong

  1. Kampung Pondok
  2. Kampung Taruko
  3. Kampung Baru

 Penggunaaan lahan (tahun 2004) sebagian besar yaitu 300 ha dimanfaatkan untuk areal persawahan, pemukiman 42,8 ha, daerah perkebunan 59 ha, serta sisa yang masih diliputi kawasan hutan dan semak belukar.

2. Sawah


Sawah-sawah dibagi atas beberapa tumpak :

  1. Kubu
  2. Munggu
  3. Ladang laweh
  4. Kayu Katiak
  5. Campago
  6. Balai
  7. Aur
  8. Pejajahan
  9. Bancah
  10. Bancah tangah
  11. Batu Balirik
  12. Panta
  13. Koto Tangah
  14. Banda Malintang
  15. Sikajuik
  16. Badapak
  17. Tapi Lambah
  18. Lurah Pulai
  19. Rawang
  20. Tabek / Belakang Mesjid
  21. Golek Aguang
  22. Talago
  23. Lungguak Batu
  24. Limau
  25. Pandam
  26. Cimbam
  27. Banda Gadang
  28. Pugaran
  29. BandaKatiak
  30. BandaPanjang
  31. Sibutuang
  32. Puraweh
  33. Pinggang Rangek
  34. Tapi Rangek
  35. Sumpitan Hamo
  36. Padang Sikumpak
  37. Banto

Sejarah

 Nagari Koto Gadang merupakan salah satu dari 11 nagari yang terletak di Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam. Asal usul Nagari Koto Gadang menurut sejarahnya dimulai pada akhir abad ke-17, dimana ketika itu sekelompok kaum yang berasal dari Pariangan Padangpanjang mendaki dan menuruni bukit dan lembah, menyeberangi anak sungai, untuk mencari tanah yang elok untuk dipeladangi dan dijadikan sawah serta untuk tempat pemukiman.

 Setelah lama berjalan, sampailah di sebuah bukit yang bernama Bukit Kepanasan. Disitulah mereka bermufakat akan membuat teratak, menaruko sawah, dan berladang yang kemudian berkembang menjadi dusun. Lama kelamaan, dikarenakan anak kemenakan bertambah banyak, tanah untuk bersawah dan berladang tidak lagi mencukupi untuk dikerjakan maka dibuatlah empat buah koto. Bercerailah kaum-kaum yang ada di bukit tersebut. Dimana 2 penghulu pergi ke Sianok, 12 penghulu dan 4 orang tua pergi ke Guguk, 6 penghulu pergi ke Tabeksarojo, dan 24 penghulu menetap di Bukit Kepanasan. Karena penghulu yang terbanyak tinggal di koto tersebut maka tempat itu dinamakan Koto Gadang. Itulah nagari–nagari awal yang membentuk daerah IV Koto.

 Kaum-kaum yang datang bersama ini kemudian membangun pemukiman dan bernagari dengan tidak melepaskan adat kebiasaan mereka. Dengan bergotong royong mereka membangun rumah-rumah gadang, sehingga sebelum tahun 1879 banyaklah rumah gadang yang bagus berikut dengan lumbungnya. Pada tahun 1879 dan 1880 terjadilah kebakaran besar sehingga memusnahkan perumahan-perumahan tersebut.

 Penghidupan orang Koto Gadang sebelum Alam Minangkabau berada dibawah pemerintah Hindia Belanda ialah bersawah, berladang, berternak, bertukang kayu, dan bertukang emas. Pekerjaan bertukang emas anak negeri sangat terkenal di seluruh Minangkabau. Karena berkembangnya penduduk, hasil yang diperoleh dari persawahan tidaklah mencukupi lagi. Mulailah orang Kotogadang pergi merantau ke negeri lain seperti Bengkulu, Medan, Jakarta, dan lain-lain.

 Setelah pemerintah Hindia Belanda memerintah Alam Minangkabau, Koto Gadang dijadikan ibu nagari dari Kelarasan IV Koto. Dibuatlah susunan pemerintahan yang baru dengan Tuanku Lareh sebagai pemimpin yang memerintah di kelarasan IV Koto dan Penghulu Kepala sebagai pemimpin pemerintahan nagari.

Nagari Terpelajar

 Koto Gadang merupakan nagari/desa yang paling banyak melahirkan sarjana di Indonesia[rujukan?]. Sejak zaman penjajahan hingga sekarang, keluarga-keluarga di Koto Gadang tetap mengutamakan pendidikan kepada anggota keluarganya. Kalau masyarakat daerah lain di Minangkabau merantau umumnya untuk berdagang, maka masyarakat Koto Gadang merantau untuk menuntut ilmu pengetahuan.

 Tahun 1856, dari 28 Sekolah Desa dengan masa belajar tiga tahun yang berdiri di berbagai nagari di Sumatera Barat, satu terdapat di nagari Koto Gadang. Menurut laporan Steinmetz, sejak didirikan, ada 416 murid Sekolah Desa. Namun hanya 75 orang yang selesai. Selebihnya putus di tengah jalan, karena menikah atau lantaran berbagai sebab lain. Steinmetz menilai, kemajuan paling pesat tampak pada anak-anak Agam terutama dari Koto Gadang yang rajin dan cerdas.
 Kesadaran menuntut ilmu di Koto Gadang dimulai di awal abad-20 ketika pembaharuan dimasukkan oleh laras Koto Kadang, Jahja Datoek Kajo (bertugas dari tahun 1894-1912) yang meramalkan bahwa hanya melalui pendidikan, corak kehidupan dapat didatangkan ke Koto Gadang. Dengan perencanaan yang sistematis dan dengan sistem kepemimpinan yang kharismatik, Jahja Datoek Kajo mendorong setiap anak lelaki dan perempuan pergi ke sekolah. Sekolah untuk anak laki-laki didirikan di tahun 1900, dan di tahun 1912 didirikan pula sekolah yang terpisah untuk anak-anak gadis Koto Gadang. Sebuah badan tersendiri yang dinamai studiefonds (dana pelajar) didirikan untuk mengumpulkan dana dari orang kampung guna mengirim anak-anaknya melanjutkan studi di Jawa, dan bahkan di negeri Belanda.
 Menurut laporan di Soeara Kemadjuan Kota Gedang (1916), demi kepentingan pendidikan, para orang tua yang waktu itu berpenghasilan rata-rata 15 gulden per bulan, sanggup membayar uang sekolah anaknya yang mencapai 5 gulden per bulan. Sebelum ada Hollands Inlandsche School (HIS), Sekolah Dasar tujuh tahun dengan bahasa pengantar Belanda, dan Meer Uitgebreid Lager Onderwojs (MULO) berdiri awal tahun 1900, sudah banyak anak Minang bersekolah ke STOVIA, sekolah tinggi kedokteran di Jakarta, atau NIAS di Surabaya, terutama anak-anak Koto Gadang. Menurut data tahun 1926, dokter lulusan STOVIA asal Minang berjumlah 32 orang.
 Semangat menuntut ilmu ini diteruskan sampai sekarang di Koto Gadang, yang akibatnya praktis setiap orang kampung di Koto Gadang melek huruf, pintar membaca dan menulis, serta pintar-pintar bahasa Belanda. Makanya jangan heran, tahun 1917, dari 2.415 penduduk, sebanyak 1.391 orang di antaranya sudah bekerja, antara lain 297 orang jadi amtenar dan 31 orang menjadi dokter.
 Penelitian yang dilakukan Mochtar Naim menunjukkan, di antara 2.666 orang yang berasal dari Koto Gadang di tahun 1967, 467 atau 17,5 persen merupakan lulusan universitas. Di antaranya 168 (orang menjadi dokter, 100 orang jadi insinyur, 160 orang jadi sarjana hukum, dan kira-kira 10 orang doktorandus ekonomi dan bidang-bidang ilmu kemasyarakatan lainnya. Kemudian di tahun 1970, 58 orang lagi lulus universitas. Jadi, dengan 525 orang lulusan universitas (tidak termasuk mereka yang bergelar sarjana muda), Koto Gadang yang punya penduduk kurang dari 3.000 tak terkalahkan barangkali oleh desa mana saja, bahkan tidak oleh masyarakat-masyarakat yang telah maju lainnya di dunia.

Tokoh

 Karena majunya pendidikan di nagari Koto Gadang, banyak tokoh-tokoh kaliber nasional yang lahir atau berasal dari Koto Gadang. Ada lebih 70 tokoh yang masih menjabat atau menjadi mantan pejabat berasal dari Koto Gadang, dengan jabatan sebagai guru besar, rektor, atase, dokter, direktur BUMN, wali kota, menteri, dan sebagainya.
  • Sutan Sjahrir, perdana menteri pertama Indonesia
  • Haji Agus Salim, mantan menteri luar negeri dan diplomat Indonesia
  • Rohana Kudus, perempuan jurnalis pendiri surat kabar Soenting Melajoe
  • Emil Salim, mantan menteri lingkungan hidup Indonesia
  • Syahrir, ekonom dan pendiri Partai Indonesia Baru
  • Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, ahli fikih dan imam besar Masjidil Haram
  • Daan Jahja, gubernur militer Jakarta dan pangdam Siliwangi
  • Mr. Dr. Mohamad Nazif, sekjen gubernur Batavia
  • Prof. dr. Mohamad Sjaaf, Dokter spesialis mata dan presiden (rektor) pertama Universitas Andalas, Padang
  • Ferdy Salim, mantan Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam
  • Prof. Dr. Hanif Datuk Magek Labiah, guru besar
  • Mr. Tamzil glr. Sutan Narayau, mantan Menteri Muda Luar Negeri Kabinet Amir Sjarifuddin
  • Abdul Muis, mantan Duta Besar RI di Ceko
  • Mr. Abdul Karim, mantan Dirut BNI
  • Mr. Mohamad Razif, mantan Duta Besar RI untuk Malaysia dan terakhir untuk India
  • B. A Masfar, mantan Kuasa Usaha Indonesia di Arab Saudi
  • Haji Oesman Effendy, pelukis
  • Haji Hasan Jafar, pelukis
  • Zanir, mantan Direktur BNI dan BCA
  • Ir. E. H. Nizar Datuk Kayo, mantan Dirut PT Semen Tonasa
  • Ir. Ichdan Nizar, mantan Dirut PT Semen Padang
  • Ed Zoelverdi, jurnalis dan fotografer yang dijuluki Mat Kodak Indonesia
  • Rais Abin, jenderal TNI
  • OB Syaaf, jenderal TNI
  • Jasril Jacub, jenderal TNI
  • Niel Almatzir, jenderal TNI
  • Daan Anwar, jenderal TNI
  • Dr Nusmir, jenderal TNI
  • Z. Bazar, jenderal TNI
  • K. Rahman Dt Maharajo, jenderal TNI
  • Syaiful Sulun, jenderal TNI

    Suku dan Jurai

    A. Suku

     Penduduk yang telah bermukim itu tersusun berdasarkan suku dan kaum, dipimpin oleh Penghulu Suku yang disebut Datuk. Kotogadang terbagi atas empat suku yaitu:
    1. Sikumbang:
      1. Sikumbang Mudiak : empat paruik
      2. Sikumbang Hilir : empat paruik
        Kaum – kaum ini dinamakan Sikumbang nan Salapan Hindu
    2. Koto:
      1. Koto nan ampek paruik
      2. Koto nan tigo paruik
        Kaum–kaum ini dinamakan Koto nan Tujuah Paruik
    3. Guci/Piliang:
      1. Guci terdapat tiga buah paruik
        1. Guci Pacah
        2. Guci Tabit Hanyir
        3. Guci Parit Tahampai
      2. Piliang terdapat tiga buah paruik
        1. Piliang Panjang
        2. Piliang Kamang / Piliang Tapi
        3. Piliang Kampuang Teleng
          Kaum–kaum ini dinamakan Guci/Piliang nan Anam Panghulu
    4. Caniago:
      1. Caniago Tapi
      2. Caniago Tangah
      3. Caniago Bodi
        Kaum–kaum ini dinamakan Caniago nan Tigo Ninik

    B. Jurai

    Jurai dibagi atas tiga :
    1. Jurai Mudiak
    2. Jurai Tangah
    3. Jurai Hilir
    Itulah sebabnya dikatakan Kotogadang nan tigo jurai nan ampek suku.